THINK ABOUT IT. THINK ABOUT IT.
(PIKIRKANLAH. RENUNGKANLAH)
Kesedihanmu tak
seberapa. Amarahmu tak seberapa. Kekecewaanmu tak seberapa. Jika kau
membandingkannya dengan Nikmat Allah yang selalu berlimpah. Mulai dari pertama
kali kau membuka mata dan melihat indahnya senyuman ibu yang tulus
menyayangimu. Kemudian, saat kau tumbuh menjadi anak yang ceria, berlari penuh
tawa dan semua itu telah di abadikan dalam album kenangan masa kecilmu. Lalu,
beranjak remaja dengan penuh gejolak, mulai mengerti selera sendiri dan menjadi
lebih hebat dari sebelumnya. Remaja telah usai, kini kau dewasa dan siap
mewujudkan satu demi satu cita-cita yang kau impikan sejak dulu. Proses itu kau
lalui dengan perhatian dan kasih sayang ayah dan ibu, yang tiada hentinya
medoakanmu dalam sujud-sujud panjangnya. Yang rela membagi dua roti yang hendak
masuk ke dalam mulutnya, untukmu. Yang menahan perihnya kau bentak meski dulu
mereka merawatmu dengan penuh kelembutan. Begitukah cara kau bersyukur atas
semua proses yang telah berlalu?
Pikirkanlah.
Renungkanlah.
Betapa Allah tak
pernah membiarkanmu sengsara.
Betapa yang kau
makan dan yang kau kenakan adalah dariNYA.
Pantai, gunung,
hutan, sawah, kebun, buah, sayur, ikan, yang kau nikmati itu semua dariNYA.
{Milik siapakah kerajaan
pada hari ini? Milik Allah yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.}
(QS.
Ghafir : 16)
Milik Allah-lah semua
yang membuat mata terpukau hari ini.
Tersebar luas nan lengkap memenuhi bumi.
Menyenangkan mata dan
juga hati.
dibuatNYA untuk dua
perkara abadi.
dinikmati dan disyukuri.
Sungguh, nikmat dan syukur memang dua hal yang mengikat
satu sama lain. Abadi, dan akan di catat sebagai amal di sisi Allah.
{Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-KU), maka sesungguhnya azab Ku
sangat pedih.}
(QS.
Ibrahim : 7)
Betapa mudah untuk kau memulai rasa syukurmu pada Allah.
Atas apa yang telah terjadi. Janji Allah semata untuk membuat kau semakin
mengerti bahwa tidak ada yang lebih baik dari rasa syukur. Kesedihan apapun yang
telah mengganggu ketenanganmu, biarkanlah berlalu dan mulailah memaafkan.
Pikirkanlah. Renungkanlah.
Bahwa hidupmu telah cukup membuatmu bahagia.
Anggota tubuhmu begitu lengkap dan sempurna.
Sepasang mata yang dengannya kau mampu melihat indahnya
warna-warni pelangi.
Sepasang telinga yang dengannya kau mampu mendengar
indahnya lantunan adzan yang menyeru untuk sholat.
Sepasang tangan yang dengannya kau mampu menulis
asma-asma Allah.
Sepasang kaki yang dengannya kau mampu berjalan mencari rezeki.
Apakah semua itu ada dengan sendirinya?
Ataukah kau sendiri yang menciptakannya?
{ Dan, Dia menyempurnakan nikmat-NYA kepadamu lahir dan batin}
(QS.
Luqman : 20)
Lalu, ada ayah dan ibumu yang telah mengasihimu dengan
setulus hatinya.
Ada saudaramu yang sangat memerhatikanmu.
Ada sahabatmu yang senantiasa mengingatkanmu dalam
kebaikan.
{maka nikmat Rabbmu yang manakah yang kau
dustakan?}
(QS.
Ar-Rahman : 13)
Pikirkanlah. Renungkanlah.
{Dan, pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu
tidak memperhatikan?}
(QS.
Adz-Dzariyat: 21)
Bahwa pada dirimu sendiri ada kebesaran Allah yang sangat
nyata.
Bahkan sel darah yang sangat mikro ukurannya telah dijaga
olehNYA.
Pikirkanlah. Renungkanlah. Syukuri !
demikianlah, assalamualaikum.
No comments:
Post a Comment